HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN 2012
By : Siti Chadlirotul
Qudsiah, Herry Suswanti Djarot, Siti Nurjanah
Abstrak: Perdarahan merupakan
komplikasi yang menyertai
kehamilan yang salah
satu penyebabnya karena
anemia. Kematian maternal paling banyak pada waktu nifas (50,57%), waktu
hamil (25,04%) dan persalinan (24,39%). Faktor penyebab kematian
maternal adalah terlalu
tua disaat melahirkan
(>35 tahun), terlalu
muda saat melahirkan
(<20 tahun), terlalu banyak
anak (>4 anak)
dan terlalu rapat
jarak kelahiran (<2
tahun). Untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur ibu dengan
anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota
Semarang. Jenis penelitian analitik dengan metode pendekatan retrospective
jumlah populasi 39 ibu hamil trimester III yang periksa kadar
Hb di Puskesmas
Bangetayu dengan kriteria
sampel meliputi paritas
dan umur. Teknik
sampling yang digunakan purposive
sampling, buku regester
ibu hamil sebagai instrumennya. Variabel bebasnya
yaitu paritas dan umur
sedangkan variabel terikatnya
anemia. Analisis data
menggunakan komputer.
Sebanyak 10 orang
(25,6%) responden dengan paritas
nullipara, 13 orang
(33,3%) responden dengan
paritas primipara, 16
orang (41,0%) responden yang berparitas
multipara dan tidak ada responden yang berparitas grande multipara. Sebanyak 27
orang (69,2%) responden yang
memiliki umur reproduksi
sehat dan sebanyak
12 orang (30,8%)
yang berreproduksi tidak sehat. Sebanyak 21 orang (53,8%)
responden tidak anemia dan yang mengalami anemia ada 18 orang (46,2%). Tidak terdapat
hubungan antara paritas dan umur ibu dengan anemia pada ibu hamil trimester III
di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2012 dengan p-value
paritas 0,067 dan p-value umur 0,094.
By :
Mareta Wulan
Permatasari, Budi Mulyono, Siti Istiana
Abstrak: Kejadian keputihan
sebagai salah satu gangguan kesehatan masih cukup tinggi berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene. Studi pendahuluan
yang dilakukan di SMA Negeri 9 Semarang 7 diantara 10 remaja putri yang
mengalami keputihan dan dari hasil wawancara menunjukkan pengetahuan remaja
putri tentang personal hygiene yang kurang
dan tidak tahu
cara melakukan tindakan
pencegahan keputihan yang
benar. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri
tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9
Semarang. Jenis penelitian yang
digunakan analitik dengan
metode pendekatan cross sectional. Jumlah populasi
sebanyak 183 siswi dan jumlah sampel 65 siswi. Instrumen yang digunakan
kuesioner. Variabel bebas yaitu pengetahuan tentang personal hygiene dan
variabel terikat tindakan pencegahan keputihan. Uji yang digunakan yaitu uji
Rank Spearman. Sebagian besar pengetahuan
tentang personal hygiene
cukup sebanyak 29
responden (44,6%) dan
sebagian besar melakukan
pencegahan keputihan sebanyak 41 responden (63,1%). Didapat r hitung 0,442 >
r tabel 0,224 dan p value sebesar
0,000 < 0,05. Ada
hubungan tingkat pengetahuan
remaja putri tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9
Semarang.