Sabtu, 11 Januari 2014

 HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN 2012

By :  Siti Chadlirotul Qudsiah, Herry Suswanti Djarot, Siti Nurjanah

Abstrak: Perdarahan  merupakan  komplikasi  yang  menyertai  kehamilan  yang  salah  satu  penyebabnya  karena  anemia. Kematian maternal paling banyak pada waktu nifas (50,57%), waktu hamil (25,04%) dan persalinan (24,39%). Faktor penyebab  kematian  maternal  adalah  terlalu  tua  disaat  melahirkan  (>35  tahun),  terlalu  muda  saat  melahirkan  (<20 tahun),  terlalu  banyak  anak  (>4  anak)  dan  terlalu  rapat  jarak  kelahiran  (<2  tahun). Untuk  mengetahui  hubungan antara paritas dan umur ibu dengan anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Jenis penelitian analitik dengan metode pendekatan retrospective jumlah populasi 39 ibu hamil trimester III yang periksa  kadar  Hb  di  Puskesmas  Bangetayu  dengan  kriteria  sampel  meliputi  paritas  dan  umur.  Teknik  sampling  yang digunakan  purposive  sampling,  buku  regester  ibu  hamil  sebagai instrumennya. Variabel  bebasnya  yaitu  paritas  dan umur  sedangkan  variabel  terikatnya  anemia.  Analisis  data  menggunakan  komputer. Sebanyak  10  orang  (25,6%) responden  dengan  paritas  nullipara,  13  orang  (33,3%)  responden  dengan  paritas  primipara,  16  orang  (41,0%) responden yang berparitas multipara dan tidak ada responden yang berparitas grande multipara. Sebanyak 27 orang (69,2%)  responden  yang  memiliki  umur  reproduksi  sehat  dan  sebanyak  12  orang  (30,8%)  yang  berreproduksi  tidak sehat. Sebanyak 21 orang (53,8%) responden tidak anemia dan yang mengalami anemia ada 18 orang (46,2%). Tidak terdapat hubungan antara paritas dan umur ibu dengan anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2012 dengan p-value paritas 0,067 dan p-value umur 0,094.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL HYGIENE DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DI SMA NEGERI 9 SEMARANG TAHUN 2012

By :
Mareta Wulan Permatasari, Budi Mulyono, Siti Istiana

Abstrak: Kejadian keputihan sebagai salah satu gangguan kesehatan masih cukup tinggi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene. Studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 9 Semarang 7 diantara 10 remaja putri yang mengalami keputihan dan dari hasil wawancara menunjukkan pengetahuan remaja putri tentang personal  hygiene yang  kurang  dan  tidak  tahu  cara  melakukan  tindakan  pencegahan  keputihan  yang  benar. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang. Jenis  penelitian  yang  digunakan  analitik  dengan  metode  pendekatan cross  sectional. Jumlah  populasi  sebanyak 183 siswi dan jumlah sampel 65 siswi. Instrumen yang digunakan kuesioner. Variabel bebas yaitu pengetahuan tentang personal hygiene dan variabel terikat tindakan pencegahan keputihan. Uji yang digunakan yaitu uji Rank Spearman. Sebagian  besar  pengetahuan  tentang personal  hygiene cukup  sebanyak  29  responden  (44,6%)  dan  sebagian  besar melakukan pencegahan keputihan sebanyak 41 responden (63,1%). Didapat r hitung 0,442 > r tabel 0,224 dan p value sebesar  0,000  <  0,05. Ada  hubungan  tingkat  pengetahuan  remaja  putri  tentang personal  hygiene dengan  tindakan pencegahan keputihan di SMA Negeri 9 Semarang.

Kamis, 14 November 2013

Ghea Ayu Andini: Mahasiswa Tingkat Akhir

Ghea Ayu Andini: Mahasiswa Tingkat Akhir: Banyak pengalaman yang dirasakan,, dan hingga akhirnya menjadi mahasiswa tingkat akhir.  Beban yang ditanggung pun menjadi lebih berat. ...

Mahasiswa Tingkat Akhir


Banyak pengalaman yang dirasakan,, dan hingga akhirnya menjadi mahasiswa tingkat akhir. 
Beban yang ditanggung pun menjadi lebih berat. Banyak tuntutan yang harus dijalani. Tetapi, itu demi masa depan. 
Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir. :)